Nama : Chitra Amalia Winarsyah
Kelas : 4 EB 24
Npm : 21212597
Tugas
Softskill - 3
PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA
A. Pengertian Perubahan Harga
Untuk memahami makna istilah
perubahan harga (changing prices) ,harus dibedakan antara pergerakan harga umum
dan pergerakan harga spesifik yang dimana keduanya masuk dalam istilah
perubahan harga itu.
1. Perubahan Harga Umum
Suatu perubahan harga umum terjadi
apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian
mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh keuntungan atau mengalami
kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi
(inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi (deflation).
2. Perubahan Harga Spesifik
Perubahan harga spesifik mengacu
pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh
perubahan dalam permintaan dan penawaran.
B. Mengapa Laporan Keuangan Dimasa Perubahan Harga
Berpotensi Menyesatkan?
Selama periode inflasi, nilai aktiva
yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai
terkininya yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah
menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih
tinggi.
Dari sudut pandang manajemen,
ketidakakuratan pengukuran dapat mendistorsi :
1. Proyeksi keuangan yang didasarkan
pada data seri waktu historis
2. Anggaran yang menjadi dasar
pengukuran kinerja
3. Data kinerja yang tidak dapat
mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat
dikendalikan.
Laba yang dinilai lebih pada
akhirnya akan menyebabkan :
1. Kenaikan dalam proporsi pajak
2. Permintaan dividen lebih banyak
dari pemegang saham
3. Permintaan gaji dan upah yang
lebih tinggi dari para pekerja
4. Tindakan yang merugikan dari
negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan yang sangat
besar).
Kegagalan untuk menyesuaikan data
keuangan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unit moneter juga
menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan
dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan.
Fungsi mengakui pengaruh inflasi
secara eksplisit yaitu :
1.
Pengaruh perubahan harga sebagian
bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan. Para
pengguna tidak memiliki informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor ini.
2.
Mengelola masalah yang ditimbulkan
oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas permasalahan
tersebut. Pemahaman yang akurat memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam
kondisi-kondisi yang memperhitungkan pengaruh perubahan harga.
3.
Laporan dari para manajer mengenai
permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila
kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah
tersebut.
C. Jenis - Jenis Penyesuaian Inflasi
Setiap jenis perubahan harga
memiliki pengaruh yang berbeda terhadap ukuran-ukuran posisi keuangan dan
kinerja operasi suatu perusahaan.
1. Penyesuaian Tingkat Harga
Umum
Jumlah mata uang yang disesuaikan
terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli) disebut mata uang konsatan
biaya historis atau ekuivalen daya beli umum. Sebagai contoh, selama periode
kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan didalam neraca sebesar
biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya
historisnya tersebut dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam bentuk
beban depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan
dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari periode terdahulu
saat aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab itu, jumlah nominal harus
disesuaikan untuk perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan
secara tepat dengan transaksi kini.
Indeks Harga
a. Perubahan tingkat harga umum
biasanya diukur dengan tingkat harga.
b. Suatu indeks harga adalah rasio
biaya.
Penggunaan Indeks Harga
a. Angka indeks harga digunakan
untuk mentranslasikan jumlah uang yang dibayarkan selama periode terdahulu
menjadi ekuivalen daya beli pada akhir periode.
b. Angka – angka tingkat harga yang
telah disesuaikan tidak mewakili biaya kini pos-pos yang dimaksud atau
angka-angka tersebut masih merupakan biaya historis, angka – angka biaya
historis hanya disajikan ulang dalam unit pengukuran yang baru – daya beli umum
pada akhir periode.
2. Penyesuaian Biaya Kini
Model biaya kini berbeda dengan
akuntansi yang konvesional dalam dua aspek utama. Pertama, aktiva tetap dinilai
berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua, laba adalah jumlah
sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode
(tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankan
kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.
3. Biaya Kini Yang Disesuaikan
Dengan Tingkat Harga Umum
Model biaya kini yang disesuaikan
dengan tingkat harga umum menggunakan indeks harga umum maupun khusus.
Tujuannya adalah untuk mengungkapkan laba dan aset bersih pada ekuivalen daya
beli akhir tahun perusahaa, untuk melaporkan aset bersih perusahaan pada biaya
kininya dan untuk melaporkan jumlah laba yang menggambarkan kekayaan bersih
setelah pajak. Model ini memiliki ciri khas yakni pengungkapan perubahan biaya
kini dari aset nonmoneter perusahaan setelah dikurangi inflasi untuk
memperlihatkan bagian perubahan nilai aset nonmeneter yang melebihi atau kurang
dari perubahan daya beli umum.
D. Pendekatan Terhadap Akuntansi
Inflasi Di Beberapa Negara
1. Amerika Serikat
FASB 1979 menerbitkan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (SFAS) No. 33 tentang “Pelaporan Keuangan dan
Perubahan Harga”, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan di AS yang memiliki
persediaan dan aset tetap (sebelum dikurangi akumulasi penyusutan) senilai
lebih dari $125 juta, atau memiliki total aset senilai lebih dari $1M, untuk
mencoba mengungkapakan baik daya beli tetap-biaya historis maupun daya beli
tetap biaya kini selama lima tahun.
2. Inggris
Komite Standar Akuntansi Inggris
(Accounting Standard Commitee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standard Praktik
Akuntansi 16 (Statement Of Standard Accounting Practice-SSAP 16).
Perbedaan SSAP 16 dengan SFAS 33
yaitu :
a. Apabila standar AS
mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini,SSAP 16 mengadopsi
hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
b. Apabila penyesuaian inflasi AS
berpusat pad laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik
laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta pencatatan penjelasan.
Standar di Inggris memperbolehkan
tiga pilihan pelaporan :
1) Menyajikan akun-akun biaya kini
sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
2. Menyajikan akun-akun biaya
historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
3. Menyediakan akun-akun biaya kini
sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang
memadai.
Dengan perlakuan keuntungan dan
kerugian yang terkait dengan pos-pos moneter, FAS 33 menharuskan pengungkapan
terpisah untuk tiap-tiap angka. SSAP 16 mengaharuskan dua angka yang keduanya
mencerminkan pengaruh perubahan harga spesifik, yaitu Penyesuaian modal kerja
moneter ( Monetary Working Capital Adjustment) / MWCA mengakui pengaruh
perubahan harga khusus terhadap total jumlah modal kerja yang digunakan oleh
perusahaan dalam operasinya. Dan Mekanisme Penyesuaian Memungkinkan pengaruh
perubahan harga spesifik terhadap aktiva non moneter perusahaan.
3. Brasil
Brasil Walaupun tidak lagi
diwajibkan akuntansi inflasi yang direkomendasikan di Brasil hari ini
mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan yakni Hukum Perusahaan Brasil dan
Komisi Pengawasan Pasar Modal Brasil.
Penyesuaian inflasi yang sesuai
dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanen dan ekuitas
pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh pemerintah
federal untuk mengukur devaluasi matauanglokal. Penyesuaian inflasi terhadap
aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham disajikan bersih terhadap jumlah
lebih yang diungkapkan secara terpisah dalam laba kini sebagai keuntungan atau
kerugian koreksi moneter.
Penyesuaian tingkat harga terhadap ekuitas
pemegang saham merupakan jumlah investasi pemegang saham pada awalperiode
yang harus tumbuh agar tidak tertingla dengan laju inflasi. Penyesuaian aktiva
permanen yang lebih kecil daripada penyesuaian ekuitas menyebabkan kerugian
daya beli yang mencerminkan resiko yang dihadapi perusahan terhadap aktiva
moneter bersihnya.
E. Internasional Accounting
Standards Board (IASB)
IASB menyimpulkan bahwa laporan
posisi keuangan dan kinerja operasional yang dinyatakan dalam mata uang lokal
di lingkungan hiperinflasin tidak bermanfaat. Perusahaan pelapor harus
mengungkapkan:
1) Fakta bahwa penyajian ulang atas
perubahan daya beli umum unit pengukuran telah dilakukan
2) Model penilaian aset yang
digunakan dalam laporan utama yakni penilaian historis atau biaya-kini
3) Entitad dan tingkat indeks harga
per tanggal neraca, berikut pergerakannya selam tahun pelaporan
4) Laba atau rugi moneter bersih
tahun berjalan
HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
PERBEDAAN
HARMONISASI DAN STANDARISASI YANG BERLAKU DALAM STANDAR AKUNTANSI
Harmonisasi merupakan proses
untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktek akuntansi dengan
menentukan batasan – batasan seberapa besar praktek – praktek tersebut dapat
beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat
meningkatkan komparatibilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal
dari berbagai Negara. Istilah harmonisasi dan standardisasi berbeda, standardisasi berarti
penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan mungnkin penerapan satu
standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Penerapan
standar internasional di dalam akuntansi bersifat sukarela dan
tergantung, untuk diterima, pada niat baik dari mereka yang menggunakan standar
akuntansi. Situasi termudah akan muncul ketika suatu standar internasional
hanya merupakan tiruan dari standar nasional. Ketika standar nasional dan
internasional berbeda satu sama lain praktek yang ada dewasa ini adalah
mengunggulkan standar nasional.
Sedangkan untuk harmonisasi
jauh lebih fleksibel (luwes) dan terbuka, sehingga tidak menggunakan pendekatan
satu ukuran untuk semua, tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah
mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam beberapa tahun
terakhir. Jadi istilah harmonisasi sebagai kebalikan dari standardisasi memilki
arti sebuah rekonsiliasi atas berbagai sudut pandang yang berbeda. Istilah ini
lebih bersifat sebagai pendekatan praktis dan mendamaikan daripada
standardisasi, terutama jika standardisasi berarti prosedur-prosedur yang
dimiliki oleh satu negara hendaknya diterapkan oleh semua negara yang lain.
Harmonisasi menjadi suatu bagian yang penting untuk menghasilkan komunikasi
yang lebih baik atas suatu informasi agar dapat diartikan dan dipahami secara
internasional.
PRO
DAN KONTRA HARMONISASI STANDARISASI INTERNASIONAL
Keuntungan harmonisasi akuntansi
internasional:
1. Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor
dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portfolio akan lebih beragam
dan risiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
4. Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
Kritik atas standar internasional:
Internasionalisasi standar
akuntansi juga menuai kritik. Pada awal tahun 1971 (sebelum pembentukan IASC),
beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar internasional merupakan
solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Dinyatakan pula bahwa
akuntansi, sebagai ilmu sosial, telah memiliki fleksibilitas yang terbangun
dengan sendiri di dalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi
yang sangat berbeda merupakan salah satu nilai terpenting yang dimilikinya.
Lebih jauh lagi, ditakutkan
bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”.
Perusahaan harus merespons terhadap susunan tekanan nasional, social, politik,
dan ekonomi yang semakin meningkat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan
internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar. Argumen terkait adalah
perhatian politik nasional sering kali berpengaruh terhadap standar akuntansi
dan bahwa pengaruh politik internasional tidak terhindari lagi akan menyebabkan
kompromi standar akuntansi.
ARTI
REKONSILIASI DAN PENGAKUAN BERSAMA (TIMBAL BALIK) TERHADAP PERBEDAAN STANDAR
AKUNTANSI
Dua pendekatan lain yang diajukan sebagai solusi
yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi
laporan keuangan lintas batas :
v Rekonsiliasi.
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat
menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal,
tetapi harus menyediakanrekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang
penting (seperti laba bersih dan ekuitaspemegang saham) di negara asal dan di
negara dimana laporan keuangan dilaporkan.Sebagai contoh, Komisi Pasar Modal AS
(SEC). Rekonsiliasi berbiaya rendah bila dibandingkan dengan penyusunan laporan
keuangan lengkap berdasarkan prinsip akuntansi yang berbeda. Namun demikian
rekonsiliasi hanya menyajikan ringkasan dan bukan gambaran perusahaan yang
utuh.
v Pengakuan
bersama / timbal balik / resiprositas
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator
di luar negeri asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan
pada prinsip-prinsip Negara asal. Resiprositas tidak meningkatkan perbandingan
laporan keuangan lintas Negara dan dapat menimbulkan “lahan bermain yang tidak
seimbang” yang mana memungkinkan perusahan-perusahaan asing menerapkan standar
yang tidak terlalu ketat bila dibandingkan dengan yang diterapkan terhadap
perusahaan domestic.
Sebagai contoh, Bursa Efek London menerima
laporan keuangan berdasarkan GAAP AS untuk pelaporan yang dibuat oleh
perusahaan-perusahaan asing. Sejalan dengan perdagangan modal maka hermonisasi
menjadi penting terhadap masalah-masalah yang terkait dengan isi dengan isi
laporan keuangan lintas Negara. Pendekatan dilakukan dengan cara rekonsiliasi,
dan pengakuan bersama. Dengan penyeragaman laporan keuangan yang lengkap
berdasarkan prinsip yang berbeda.
ORGANISASI YANG MEMPROMOSIKAN HARMONISASI DAN
MEMILIKI PERAN PENTING DALAM PENETAPAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
Organisasi Internasional Pendorong
Harmonisasi Akuntansi
1. International
Accounting Standard Board (IASB).
2. Komisi
Uni Eropa (EU).
3. Organisasi
International Komisi Pasar Modal (IOSCO).
4. International
Federation of Accountant (IFAC).
5. Kelompok
kerja ahli pemerintah PBB dalam ISAR dan UNTACD.
6. Kelompok
kerja dalam OECD.
Sebagai
tanggapan atas kebutuhan harmonisasi standar akuntansi, berbagai
upaya telah dilakukan oleh negara kapitalis. Salah satunya adalah dengan dengan
mendirikan International Accounting Standard Committee(IASC) pada
tahun 1973, yang sekarang berubah nama menjadi International
Accounting Standard Board (IASB). Jumlah keanggotaan IASC sampai
sekarang meliputi lebih dari 150 organisasi profesi akuntansi yang berasal dari
negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia. Tujuan IASC adalah
(1) merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi
sehubungan dengan
pelaporan keuangan dan mempromosikannya untuk bisa diterima secara luas diseluruh dunia, serta
pelaporan keuangan dan mempromosikannya untuk bisa diterima secara luas diseluruh dunia, serta
(2) bekerja untuk pengembangan dan harmonisasi
standar dan
prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan.
prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan.
Sampai sekarang IASB telah
mengeluarkan lebih dari 50 standar akuntansi. Meskipun IASB berhak untuk
menetapkan dan mengeluarkan standar akuntansi, badan tersebut tidak memiliki
kekuatan hukum untuk memaksakan penerapan standar akuntansi yang dihasilkan.
IASC memiliki kelompok konsultatif yang disebut IASC Consultative Group yang
terdiri dari pihak-pihak yang mewakili para pengguna laporan keuangan, pembuat
laporan keuangan, lembaga-lembaga pembuat standar, dan pengamat dari organisasi
antar-pemerintah. Kelompok ini bertemu secara teratur untuk membicarakan
kebijakan, prinsip dan hal-hal yang berkaitan dengan peranan IASC.Pembentukan
IASC merupakan salah satu usaha harmonisasi standar akuntansi yaitu untuk
membuat perbedaan-perbedaan antar standar akuntansi diberbagai negara menjadi
semakin kecil. Harmonisasi ini tidak harus menghilangkan standar akuntansi yang
berlaku di setiap negara dan juga tidak menutup kemungkinan bahwa standar
akuntansi internasional yang disusun oleh IASC diadopsi menjadi standar
akuntansi nasional suatu negara.
Konvergensi IFRS
Dunia akuntansi saat ini masih
disibukkan dengan adanya standar akuntansi yang baru yaitu Standar Akuntansi
Keuangan Internasional IFRS. Hampir semua negara di dunia beralih ke standar
tersebut, termasuk Indonesia . Isu hangat tentang harmonisasi standar akuntansi
international berhubungan dengan globalisasi dalam dunia bisnis yang terjadi
saat ini. Globalisasi bisnis tampak dari kegiatan perdagangan antar negara yang
mengakibatkan munculnya perusahaan multi nasional. Hal ini mengakibatkan pula
timbulnya kebutuhan harmonisasi akan suatu standar akuntansi yang berlaku
secara luas di seluruh dunia. IASC ( International Accounting Standard Commite)
sebagi lembaga yang bertujuan merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi
sehubungan dengan pelaporan keuangan dan mempromosikan untuk bisa diterima
secara luas di seluruh dunia, serta bekerja untuk pengembangan dan harmonisasi
standard dan prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan.
International Accounting Standards, yang
lebih dikenal sebagai International Financial Reporting Standards(IFRS),
merupakan standar tunggal pelaporan akuntansi yang memberikan penekanan pada
penilaian (revaluation) profesional dengan disclosures yang
jelas dan transparan mengenai substansi ekonomis transaksi, penjelasan hingga
mencapai kesimpulan tertentu. Standar ini muncul akibat tuntutan globalisasi
yang mengharuskan para pelaku bisnis di suatu Negara ikut serta dalam bisnis
lintas negara. Untuk itu diperlukan suatu standar internasional yang berlaku
sama di semua Negara untuk memudahkan proses rekonsiliasi bisnis. Perbedaan
utama standar internasional ini dengan standar yang berlaku di Indonesia
terletak pada penerapan revaluation model, yaitu kemungkinkan
penilaian aktiva menggunakan nilai wajar, sehingga laporan keuangan disajikan
dengan basis ‘true and fair‘.
Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan
keuangan dan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang
dimaksud dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas
tinggi yang:
- Transparan bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
- Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
- Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
PENDEKATAN
BARU UNI EROPA DAN KAITANNYA DENGAN INTEGRASI PASAR KALANGAN EROPA
Komisi mengumumkan bahwa EU perlu untuk bergerak
secara tepat dengan maksud untuk memberikan sinyal yang jelas bahwa perusahaan
yang sedang berupaya untuk melakukan pencatatan di Amerika Serikat dan
pasar-pasar dunia lainnya akan tetap dapat bertahan dalam kerangka dasar
akuntansi EU. EC juga menekankan agar EU memperkuat komitmennya terhadap proses
penentuan standar internasional, yang menawarkan solusi paling efisien dan
cepat untuk masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang beroperasi dalam
skala internasional.
Pada tahun 2000, EC mengadopsi strategi pelaporan
keuangan yang baru. Hal yang menarik dari strategi ini adalah usulan aturan
bahwa seluruh perusahaan EU yang tercatat dalam pasar teregulasi, termasuk
bank, perusahaan asuransi dan SME (perusahaan berukuran kecil dan menengah),
menyusun akun-akun konsolidais sesuai dengan IFRS.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh
pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil
operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk
menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan
kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa laporan keuangan sebenarnya
banyak sekali namun pada penelitian kali ini penulis menggunakan analisa rasio
keuangan karena analisa ini lebih sering digunakan dan lebih sederhana. Analisa
rasio keuangan adalah perbandingan antara dua/kelompok data laporan keuangan
dalam satu periode tertentu, data tersebut bisa antar data dari neraca dan data
laporan laba rugi. Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan kemampuan
finansial perusahaan dari tahun ketahun. Jenis-jenis analisa rasio keuangan
adalah :
- Rasio Likuiditas
Rasio
ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Ada 3 (tiga) macam rasio likuiditas yang
digunakan, yaitu:
- Current Ratio
- Acid Test Ratio
- Cash Position Ratio
2.
Rasio Solvabilitas
Rasio
ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajiban-kewajibannya (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang). Ada 4 (empat)
rasio solvabilitas yang digunakan. yaitu :
- Total Debt To Equity Ratio
- Total Debt To Total Assets Ratio
- Long Term Debt To Equity
- Long Term Debt To Total Assets
3.
Rasio Profitabilitas
Rasio
ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam
suatu periode tertentu. Ada 4 (empat rasio profitabilitas yang digunakan, yaitu:
- Return On Equity (ROE)
- Return On Assets (ROA)
- Net Profit Margin
- Gross Profit Margin
Tujuan
analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini
dan masa lalu dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Terdapat
dua alat penting dalam melakukan analisis keuangan :
Analisis
Rasio
Analisis
ini mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain
dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau
dengan periode fiscal yang lain dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa
acuan yang baku.
Analisis
Arus Kas
Analisis
ini berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas
masuk dan keluar perusahaan, yang diklasifikasikan menjadi aktifitas operasi,
investasi dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan
pendanaan non kas secara periodic. Misalkan, apakah perusahaan telah menghasilkan
arus kas yang positif dari operasinya.
PELUANG
DAN TANTANGAN DALAM ANALISIS LINTAS BATAS
Analisis
keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah yurisdiksi. Sejumlah Negara
memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan,
system hukum dan undang-undang, sifat dan ruang lingkup resiko usaha, dan cara
untuk menjalankan usaha.
Analisis
dan penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyak kontradiksi. Di
satu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah
pada semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia.
Terlepas
dari konradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan
penilaian keuangan internasional semakin menurun dan pandangan pada analisis
secara umum masih positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi
informasi dan kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek dan
perusahaan-perusahaan untuk menarik investor dan kegiatan perdagangan yang meningkat
masih terus berlanjut.
KERANGKA
DASAR ANALISIS USAHA
Palepu,
Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis
dan penilaian usaha debgan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar
tersebut terdiri dari empat tahap analisis:
- Analisis strategi usaha.
- Analisis akuntansi
- Analisis keuangan
- Analisis prospektif
ANALISIS
STRATEGI USAHA INTERNASIONAL
Analisis
strategi usaha merupakan langkah penting dalam analisis laporan keuangan.
Analisis ini memerikan pemahaman kualitiatif atas perusahaan dan para pesaingnya
terkait dengan lingkungan ekonominya. Hal ini memastikan bahwa analisis
kuantitatif dilakukan dengan menggunakan perspektif holistik. Dengan
mengidentifikasikan faktor pendorong laba dan risiko usaha yang utama, analisis
strategi usaha membantu para analis untuk membuat peralaman yang realistis.
Analisis strategi usaha sering kali rumit dan sukar dilakukan dalam lingkungan
internasional.
ANALISIS
AKUNTANSI
Tujuan
analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi
kebujakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lungkup
fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Para manajer perusahaan diperbolehkan
untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena
merekalah yang tahu lebih banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan
perusahaan mereka. Laba yang dilaporkan seringkali digunakan sebagai dasar evaluasi
kinerja manajemen mereka. Langkah-langah dalam melakukan evalusai kualitas
akuntansi suatu perusahaan:
- identifikasikanlah kebijakan akuntansi utama
- Analisislah fleksibilitas akuntans
- Evaluasilah strategi akuntansi
- Evaluasilah kualitas pengungkapan
- indentifikasikanlah potensi terjadinya masalah
- Buatlah penyesuaian atas distorsi akuntansi
ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL (ALKI)
Diperlukan
karena adanya kecenderungan meningkatnya investasi internasional dan dilakukan
dengan maksud agar data keuangan dapat dibandingkan. Sumber informasi untuk
analisis laporan keuangan internasional adalah :
- Laporan keuangan, jadwal pendukung serta catatan atas laporan keuangan
- Latar belakang kekayaan perusahaan dan pengungkapannya.
Teknik-teknik
analisis Keuangan Internasional yang telah dipakai adalah :
- Analisa Trend
Membandingkan
item-item data secara periodic selama 2 tahun atau lebih seperti trend laba,
debt rating, perubahan revenue, pertumbuhan geometric dsb.
- Analisa Rasio
Membandingkan
item satu dengan item yang lain laporan keuangan dengan tujuan
memperoleh pemahaman yang sama tentang profitabilitas perusahaan, leverage,
likuiditas dan efisiensi.
KESULITAN
DAN KELEMAHAN DALAM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
- Akses informasi
Informasi
mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam
beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung
banyaknya muncul melalui World Wide Web (WWW). Perusahaan di dunia saat ini
memiliki situs web dan laporan tahunannya tersedia secara Cuma-Cuma dari
berbagai sumber lainnya.
2.
Ketepatan waktu informasi
Ketepatan
waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator
berbeda-beda di tiap Negara.
- Hambatan bahasa dan terminology.
- Masalah mata uang asing.
- Perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan.
SUMBER:
Choi,
Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6.
2010: Salemba Empat.
Meek,
Gary. and Saudagaran S. (1990). A Survey of Research on Financial Reporting in
a
Transnational
Context. Journal of Accounting Literature, 9, pp. 145-182.
Alhashim,
D.D. (1982). International Dimensions in Accounting and Implications for
Developing
Nations. Management International Review ($th Quarter), pp.
4-11.
Choi,
Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku
1, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.
Choi, Frederick D.S., and Gary K. Meek,
2005., Akuntansi Internasional – Buku 2, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta. (Bab
9, halaman 105- 140)Top of Form
http://endahsoksibuk.blogspot.com/2011/10/outline-ai-bab-7-choi.html?m=1